Cerita seks: Kangen Sepongan Mantan Pacar
Pernah dalam kendaraan umum luar kota, kuremas payudara montok Sarima dengan liar, tentunya nggak ada orang yang tahu dan tanganku sampai menyusup ke dalam celana dalamnya, dan yang paling hot adalah dia pernah nyepong penis ku dalam bis itu hingga air mani ku ditelan habis olehnya.
Bahkan di kawasan wisata Tangkuban Perahu saya pernah bercinta dengannya di rumah-rumah singgah bila kita lelah berjalan, hanya dengan membuka sedikit resliting celana panjangnya dan masih berpakaian lengkap, kususupkan penis ku dalam memek nya, di tengah sejuknya udara Tangkuban Perahu.
Sebuah pengalaman eksotis saat kita berhubungan seks dalam suasana yang tergesa-gesa di alam terbuka.
Setelah saya lulus dari PT, hubunganku dengannya sedikit agak renggang, dia sering keluar kota ke tempat saudaranya dan saya yang kesepian dalam kesendirian gak tahu harus kemana, ini terjadi karena keluarganya kurang begitu bisa menerima diriku, hingga suatu hari saya yang sudah bekerja di sebuah perusahaan, mendapat telepon darinya, dia mengatakan ingin ketemu denganku, setelah disepakati kita bertemu di tempat kostku yang gak jauh dari kantorku.
Di kamar itu sejadinya dia menangis dalam pelukanku, dua bulan kita gak ketemu kerinduan di hati kita terasa sangat berat buat kita.
Yang lebih sakit dari itu semua dia mengatakan bahwa dia sudah dilamar seseorang dan keluarganya sudah menerima lamarannya tinggal menentukan hari pernikahan mereka.
Siang itu saya sangat menghargai dirinya, meski sebenarnya saya sudah ingin melampiaskan hasrat seks yang sudah lama terpendam, tetapi kesedihannya bikin ku urung untuk melakukannya.
kita hanya berciuman lama, dan saling memeluk dgn erat, kurasakan tubuhnya agak sedikit kurus dan pantatnya pun nggak begitu semontok dulu, tapi dgn rasa sayang saya tetap menguatkan dirinya dan kamipun memutuskan hubungan kita dgn baik-baik dan tetap menyimpan rasa cinta di hati kita masing-masing.
dia menikah dgn orang lain dan saat ini saya baru mendengar bahwa dia sudah mempunyai seorang anak dan akupun sudah menikah.
Kangen Sepongan Mantan Pacar Seksi
Lewat telepon di kantor saya mengobrol banyak dengannya, mengenang masa lalu, kulihat ada kebahagiaan dalam dirinya, meskipun masih ada rasa rindu dalam hatinya, tetapi saya ikut berbahagia.
Suatu hari dia meneleponku di kantor dan menangis dalam telepon dia menceritakan ada masalah pribadi yang gak bisa ditanggungnya sendiri, saya hanya diam mendengarkan sembari sedikit memberikan advise buatnya, dua jam lebih kita ngobrol di telepon, hingga dia sedikit terhibur dan sudah bisa tertawa mendengar gurauanku.
Mas, kita ketemu yuk, saya rindu sekali sama kamu, katanya pada akhir pembicaraan di telepon itu.
Boleh, tapi nggak bisa sekarang saya lagi sibuk di kantor, nanti saya hubungi HP-mu ya, kita ketemu di B*-nya dimana? , saat ini saya nggak di kota B*, tapi sudah bekerja di Jakarta.
Terserah kamu deh Mas, saya tersenyum sembari mengenang masa pacaran kita dulu.
Saat itu kebetulan saya ada rapat di B*, jadwal tiga hari selesai cuma satu setengah hari, saya memutuskan berpisah dgn rombongan dan menginap di sebuah hotel di Jalan Setiabudi kota B*.
Kutelepon HP Sarima dan kita janjian ketemu di Gramedia Jln. Merdeka, kutunggu di lantai 2 sembari ngeliat -lihat buku.
Lima belas menit berlalu, kulihat jam masih pukul 9. 15 pagi, kita janjian pukul 9 pagi.
Tiba-tiba dari eskalator kulihat seorang perempuan yang gak asing buatku, tetapi wajahnya sudah sangat berubah, rambutnya yang dulu panjang terurai, kini lebih pendek hanya sebatas bahu, mengenakan paduan rok dan baju senada warna kuning sungguh sangat cantik sekali bekas pacarku ini.
Kulitnya yang putih mulus masih terpelihara, badannya agak sedikit berisi dibanding dulu, dadanya kulihat lebih membusung, pantatnya masih montok seperti dulu, satu hal yang pasti betis indahnya masih putih dan sangat merangsang.
Apa kabar Mas? , katanya perlahan sembari tersenyum dan menjabat lembut tanganku Kabar baik, kamu kelihatan lebih cantik sekarang, kataku sembari tersenyum dan menjabat erat tangannya, hmm masih mulus seperti dulu, batinku.
Wangi tubuhnya gak berubah, sungguh saya seperti orang yang jatuh cinta lagi dan terbawa kembali ke masa lalu yang indah.
Kita makan dulu yuk? , ajakku kepadanya sembari memegang bahunya. OK, dimana? Di sebelah aja, Hanamasa, ok? Iya deh, jawabnya ringan.
Menuju ke tangga turun, kurangkul bahunya dan setelah jalan datar, kurangkul pinggangnya dan kulihat dia tersenyum malu menatapku, pinggangnya masih ramping seperti dulu.
Kamu rajin fitness ya? , tanyaku sembari jalan. Emangnya kenapa? nggak, badan kamu masih langsing dan berisi seperti dulu waktu pacaran, kataku sembari senyum.
Ih, ingat lho kita sudah punya anak! katanya sembari mencubit perutku, kupegang dan kuremas tangannya.
sembari makan, kita banyak bicara dan ngobrol tentang kehidupan kita masing-masing dan sesekali kita mengobrol tentang masa lalu kita yang indah.
Mas kamu kelihatan lebih dewasa dan matang sekarang, saya jadi kagum dgn perubahan kamu Ah masa, kayaknya biasa aja, mungkin karena tuntutan pekerjaan harus seperti ini kali, yang pasti kayaknya saya lebih matang lagi di ranjang, he.
he. he. Ih, beraninya, kayaknya untuk urusan yang satu ini kamu nggak berubah deh, katanya sembari tersenyum galak.
Sejujurnya, saya nggak ingin mengulangi masa lalu, tetapi kerinduan dan suasana romantis yang ada bikin kita jadi sama-sama lupa dgn status kita sekarang.
Kita kemana nih? , tanyaku sembari bersiap-siap keluar dari Hanamasa. Terserah kamu aja deh, tapi saya masih ingin ngobrol banyak sama kamu soal kemarin di telepon, cuman saya hanya bisa sampai jam empat sore aja, katanya.
Cerita Sex Kangen Sepongan Mantan Pacar Seksi
OK, kita naik taksi aja ya? kita ke hotelku aja di Jalan Setiabudi, ajakku.
Kulihat dia agak bingung, antara ya dan nggak, tapi ada rasa ingin dalam dirinya.
Dalam keraguannya kupeluk pinggangnya dan kuajak masuk ke taksi yang sudah kustop di pinggir jalan.
Dalam taksi kita lebih banyak diam. Kuberanikan meremas tangannya dan tiba-tiba dia merapatkan duduknya mendekatiku dan menyenderkan kepalanya di dadaku.
Sesudah kubayar taksi, kita masuk ke kamar hotel, lewat room service, kupesan dua jus alpukat kesukaan kita waktu masih pacaran dulu.
sembari duduk dan menonton TV, kita mengobrol seputar kehidupan kita sekarang, dan diapun menceritakan masalah keluarga yang dihadapinya.
saya sangat memahami kesedihan dan kebingungannya, akhirnya di kamar hotel itu saya banyak memberikan nasehat untuknya dan diapun tiba-tiba duduk di sampingku dan memelukku sembari menangis.
Ting-tong, bel kamar berbunyi, kubuka pintu dan kubawa masuk jus alpukat pesananku.
Kutarik tangan Sarima, dan sembari berdiri kupeluk dirinya, diapun membalas pelukanku, kurasakan dadanya terasa hangat, perlahan kuangkat dagunya kukecup lembut bibirnya kemudian kening dan matanya yang terpejam kukecup juga, sesaat ujung hidungnya kukecup perlahan hingga bibirku kembali menyapu bibir lembutnya, ciuman bibir yang sudah lama nggak kita lakukan, seolah ingin kita lampiaskan dgn penuh gelora siang itu, bibirnya kulumat habis dan lidah kamipun beradu dgn dahsyatnya, sedotan dan pagutan bibir kita mengingatkan saat kita berpacaran dulu.
Mas, kamu masih ingat kejadian tanggal 14 November dulu? , katanya dgn mata sendu dan bibir yang merekah.
Saputangan biru bekas kesucianmu masih kusimpan sampai hari ini, saya masih menyimpan tanda cinta kita, sayang.
saya merindukanmu siang malam mas, saya selalu teringat semua kenangan yang pernah kita jalani, tapi hanya untuk hari ini saja saya mohon padamu mas, sirami saya dgn cintamu mas, hilangkan sejenak haus cinta dan rinduku mas, hari ini saya milikmu mas, Sarima perlahan membuka baju yang kupakai, kancing kemejaku terlepas dan kupandangi Sarima dgn penuh rasa cinta, diusapnya dadaku.
Kamu kelihatan lebih seksi sekarang, mas. Perlahan pula kubuka baju kuning-nya, bahu itu masih sangat mulus dan tahi lalat kecil diatas toket nya masih keliatan seperti dulu, tubuh putihnya perlahan kuusap, BH krem yang dikenakannya nampak begitu kecil untuk menahan toket montok-nya, sembulan toket nya yang begitu membangkitkan gairah.
Kuakui kamu sekarang keliatan lebih menarik dan lebih montok. Kukecup bahunya perlahan dan kususuri leher putihnya dan kucium belakang telinganya, Sarima nampak begitu pasrah, sembari tangannya memeluk pinggangku.
Tanpa tergesa-gesa, saya ingin memberikan foreplay yang menyenangkan baginya, sembari kucium bibirnya, tanganku meraba pantatnya dan kurasakan pantatnya yang lebih menantang dan pinggulnya kelihatan sekel dan berisi, rok yang dikenakannya perlahan kubuka, hingga Sarima hanya tersisa memakai sepasang BH dan celana dalam seksi yang hanya menutupi gundukan nonok nya.
Perlahan kembali kujilati bahu dan belakang telinganya, menyusur ke bawah sembari perlahan kubuka pengait BH yang dipakainya, kelihatannya toket nya yang lebih besar dibandingkan dulu tapi masih kelihatan kencang dan tegak, mungkin karena fitness dan senam yang dilakukannya.
Tanpa kuremas terlebih dahulu, kujilati sekeliling toket montok-nya perlahan dgn sapuan lidahku, dari pinggir hingga memasuki ke area tengahnya, sebelum menjilati putingnya, kupindahkan sapuan lidahku ke toket sebelahnya, kulihat Sarima merem melek dan mendesis menikmati jilatanku.
sembari kujilati putingnya yang sudah tegak, tanganku yang satunya meremas dan membelai toket nya yang terasa kenyal, hangat dan mengencang, Sarima kelihatan makin gak bertenaga, matanya meredup dan bola matanya nanar dan kelihatan berair.
sembari kujilati pentil dan kuremas toket nya, kuturunkan celana dalam Sarima dan kemudian pinggulnya kupeluk dan kugendong Sarima, pinggul montoknya kuangkat dan kupeluk pantatnya serta kubaringkan ke atas ranjang.
Tubuh Sarima yang montok itu kuciumi lembut, mulai dari bahu turun ke toket agak lama, kuhisap pentil yang sudah mengeras dan kuteruskan ke perut, pinggul dan kuputar serta kujilati pantatnya yang putih, mulus dan sangat sekel itu.
Sedikit kusibakkan jembut hitamnya dan kubuka pelan bibir nonok nya, rupanya sudah sangat basah sekali, pelan kusibakkan jembutnya dgn bibirku dan lidahku mulai menjelajah bukit venusnya, kelentitnya kujilat pelan dgn ujung lidahku.
Foreplay di titik ini kulakukan agak lama hingga pinggul dan pantat Sarima bergerak-gerak hot sekali.
saya tiduran di sampingnya, sementara bibirku mencium bibirnya, kulumat habis dan kusedot bibirnya dgn pelan tapi mantap, Sarima pun membalas ciumanku dgn ganas.
Tanganku meraba dan meremas kedua toket montoknya dan selanjutnya kusedot pentilnya yang masih mengeras, sementara tanganku bergerilya ke arah nonok nya dan kuraba kelentitnya dgn ujung jari telunjukku.
Mulutku masih bergerilya dgn lidah menjelajah bukit kembarnya dan menyedot pentilnya, sementara ujung telunjukku memutar perlahan membentuk lingkaran kecil mengelilingi kelentitnya.
Sarima menggelepar dan mengangkangkan pahanya lebar-lebar hingga nonok nya terkuak lebar, kepalanya menengadah keatas, tangannya ada disamping kepala dan meremas sprei tempat tidur, tiba-tiba kurasakan pahanya bergetar hebat dan sembari terpejam mulutnya mendesis.
Hhhss. maas enak sekali, rasanya mau pipis Mas. ohh, Mass, Mass. Mass.
Ada sekitar tiga menitan Sarima menggelepar dgn hot dan berteriak merasakan kenikmatan pertamanya, hingga akhirnya terdiam dan mencium bibirku Mas, kurasakan dari awal, sentuhanmu begitu lembut dan jantan, setiap jengkal pori-poriku merasakan kenikmatan yang tiada tara, kamu sekarang lebih pandai dan jantan sayangku, katanya sembari mengusap rambut dan dadaku.
Sekarang giliranmu Mas, saya akan memberikan kenikmatan buatmu sayang, kata Sarima sembari bangun dari tidurnya.
Oh, saya sudah merasakan orgasme, tapi kamu masih pakai celana, kamu jahat ya.
, Kata Sarima sembari menarik ke bawah celana dalamku yang gak muat menutupi penis ku yang sudah berdiri kaku dari tadi.
Mas, perasaan penis mu sekarang lebih besar ya dulu saya masih ingat sepertinya etidak segede ini, katanya sembari membelai dan menarik penis ku yang sudah mengeras dan kaku.
Sekarang kamu duduk bersender di sini Mas, kata Sarima sembari memasang bantal untuk senderan punggungku, saya duduk dgn membuka pahaku lebar-lebar, sementara penis ku sudah berdiri tegak dan kokoh seperti tugu monas.
Memang kuakui penis ku agak lebih besar dibandingkan dulu, sembilan tahun yang lalu, banyak yang kulakukan untuk menguatkan otot-otot kemaluanku dan kekerasannyapun kurasakan lebih keras dibandingkan dulu.
Tangan lembut Sarima mulai menggenggam lembut penis ku, jari-jemarinya kemudian menari mengikuti urat-urat yang menonjol sepanjang batang kemaluanku, tiba-tiba pangkal kemaluanku ditekan dgn ibujarinya dan kurasakan darah mendesir di batang penis ku, serr.
serr. serr rasanya nikmat sekali, baru kali ini kurasakan pijatan wanita yang sangat nikmat.
dgn posisi didepanku, Sarima mulai menjulurkan lidahnya mengikuti batang penis ku yang masih tegak menantang dan kemudian dihisapnya helm kepala kemaluanku yang merah mengkilat, perpaduan antara hisapan dan jilatan benar-benar merangsang dan memberian sensasi kenikmatan yang luar biasa.
Sementara tanganku gak tinggal diam, kuremas dan kuraba toket montoknya, sesekali remasanku agak keras hingga tubuh Sarima menggelinjang.
Kenikmatan oral seks yang disuguhkan Sarima benar-benar bikin darahku berdesir-desir, sedikit ngilu tetapi enak sekali, jilatan lidahnya masih menari-nari dgn lincah, dan yang paling sensasional adalah saat lidahnya menjilat antara pangkal kemaluanku dan anus, dimana ada gAris yang agak jelas, disitu titik yang sangat memberikan sensasi kenikmatan, dijilatinya sepanjang garis penghubung itu dgn ujung lidahnya dan efeknya kemaluanku seperti melonjak-lonjak dan mengeras tegang sekali.
Kuperkirakan sekitar lima belas menit saya merasakan kenikmatan seperti jika kita naik jetcoaster naik turun dan berdesir merasakan kenikmatan.
Sarima kemudian terduduk dan pinggulnya kuangkat hingga posisinya duduk berhadapan denganku, dan kuposisikan penis ku yang sudah tegak berdiri keras sekali ke mulut nonok nya yang sudah membasah, dan akhirnya perlahan-lahan Bless.
, turun sedikit demi sedikit, seinchi demi seinchi batang penis ku ditelan nonok nya yang legit, berlendir, hangat dan memcengkeram batang penis ku yang membesar, hingga akhirnya seluruh batangku tenggelam dalam remasan nonok legitnya.
Sarima mendiamkan sejenak batangku di nonok nya, tiba-tiba kurasakan empot-empot dari nonok nya mencengkeram batang kemaluanku, sungguh nikmat sekali, kurasakan darah mendesir di batang kemaluanku.
Mas, penis mu enak sekali, kurasakan ada yang mengalir di batangmu, seperti air mengalir, Kata Sarima sembari duduk di atas batangku.
Akhirnya Sarima mulai menaikkan dan menurunkan pantatnya, hingga batangku seperti dilingkari gelang-gelang yang hangat dan mencengkeram batangku.
Kadang perlahan, kadang cepat dan dilain waktu didiamkan diempot-empot nonok nya. Ada kurang lebih duapuluh menit Sarima naik dan bermain di atas penis ku, sementara tanganku meraba dan meremas toket nya yang terasa makin keras dan kenyal sekali dgn putingnya yang mengeras.
Tiba-tiba, Sarima bergerak naik turun sangat cepat sekali, batang penis ku seperti diremas-remas dan dibenamkannya hingga tenggelam habis seluruh batang penis ku dalam nonok nya.
Ohh. ohh. ohh, Mmmaass akuu keluaar lagi sayaang, Sarima memelukku erat sekali, kepalanya menyender di bahuku dan kurasakan batangku seperti diremas-remas dgn keras sekali dan kurasakan ada kehangatan di dalam nonok nya.
Mas, kamu sungguh hebat sekali, dua kali saya merasakan orgasme yang nikmat sekali, saya mencintaimu sayang, saya sayang kamu Mas, kata Sarima sembari terkulai memelukku erat sekali, sementara saya belum merasakan tanda-tanda akan orgasme, dan penis ku masih tegak berdiri keras di dalam nonok legitnya.
Kamu capek ya? , tanyaku. Sekarang kamu dibawah ya, saya akan membawamu kembali ke puncak kenikmatan sayang, kataku sembari mengangkat pantatnya dan menidurkan Sarima diatas ranjang itu.
Kubuka paha Sarima, dan kelihatan bibir nonok nya kelihatan sedikit terkuak dan membengkak kemerahan setelah kumasuki dgn batang kemaluanku.
Perlahan pahanya kubuka dan Sarima mengangkangkan pahanya keatas hingga keliatan lubang nonok nya menggunung menantang seperti serabi imut.
Kuarahkan batang peler ku ke arah nonok nya dan kelihatannya batangku membelah bibir nonok nya yang kelihatan sempit menjepit batang penis ku.
Bless. , perlahan kumasukkan batang penis ku, dgn vAriasi irama kadang masuk setengah, keluar, masuk penuh, keluar dan seterusnya mengikuti irama yang konstan sekitar sepuluh menitan lamanya.
Tiba-tiba Sarima menurunkan kangkangan pahanya ternyata dia menjepit pinggulku dgn kedua kakinya, seakan meminta penis ku untuk dimasukkan sedalam-dalamnya.
Kurasakan penis ku berdenyut-denyut seperti akan memuntahkan air mani , kudorong dgn geRakan yang agak cepat, ada sekitar sepuluh sampai duabelas keluar masuk, tiba-tiba CROOT.
CROOT. CROOT. Ooohh. Mass. akku. keluuaar. laggii. , Sarima berteriak keras sekali sembari meremas sprei dan menutup matanya.
saya mendaratkan tubuhku memeluk tubuh Sarima yang terlentang dan kurasakan tetesan air mani ku masih mengalir di dalam nonok nya, sungguh kenikmatan rruarr biasa, bersamaan kita merasakan orgasme, saya baru yang pertama dan Sarima sudah ketiga kalinya.
Kulepaskan batangku dari dalam nonok nya, kulihat banyak sekali cairan menempel di batangku, campuran antara air mani ku dan cairan nonok nya.
sembari berbaring, Sarima menyenderkan kepala di dadaku, rambutnya kubelai perlahan, sembari kupeluk erat hangat tubuhnya, keringat di badan kita mulai membasahi sprei dan ranjang tempat tidur berantakan seperti kapal pecah.
Kuambil jus alpukat di meja, kuminum setengahnya dan setengahnya kuberikan buat Sarima, bibirnya kelihatan berkumis jus alpukat, sembari kupeluk, kumis jus alpukatnya kulumat habis dan Sarima tersenyum memandangku.
Mas, saya benar-benar makin kagum padamu, perpaduan antara kelembutan dan kejantanan yang kau berikan sungguh gak terbayangkan, emang bener kamu sekarang lebih matang di ranjang, katanya sembari melap batangku yang basah.
Kamu juga hebat, nonok nya masih legit dan jurus empot ayam yang kamu punya, sungguh istimewa sekali, belum lagi ilmu karaokemu yang makin merdu saja he he he, kataku sembari memencet hidung kecilnya.
Kita mandi yok? , kata Sarima sembari memeluk perutku. OK, kita mandi bersama di bathtub seperti dulu, ajakku sembari menggendong tubuh seksinya menuju kamar mandi hotel.
Siang menjelang sore itu, kita mandi bersama dalam bathtub. Kusabuni dan kumandikan tubuh mulusnya dan diapun menyabuni seluruh tubuhku dgn lembut.
saya sedikit terangsang, batangku kembali tegak berdiri dan dgn sabun tangannya mengocok batangku, hingga saya mengalami orgasme sekali lagi.
Selesai mandi, kita keringkan badan kita, hanya dgn balutan handuk kita masih melanjutkan obrolan kita hingga waktu sudah menunjukkan jam 3 petang.
Setelah berpakaian, kuantarkan Sarima dgn taksi sampai dekat rumahnya, sebelum turun dia mengecup bibirku dan berbisik perlahan, saya sayang kamu.
Diapun turun dan melambaikan tangan padaku, kubalas, dan taksipun kembali ke hotel.
Sore itu juga saya berkemas dan menuju stasiun pulang ke Jakarta, hari yang indah telah kulalui. www.filmbokepjepang.net